Tuesday, December 8, 2015

Remang

Mata ku meremang lagi. Entah. Mungkin lampunya yang berpendar tak karuan. Berwarna-warni bagai kunang-kunang. Seperti pelangi dengan bias yang buyar. Mungkinkah? Pelangi? Di malam hari?

Tubuh ku bergerak sendiri. Betapa lucunya. Tegukan berkali-kali membuat ku merasa hilang. Seperti kesurupan setan. Menghentak mengikuti musik yang berdetak. Berdentum. Berdebar. Menjadi partikel kecil yang melayang-layang.

Aku benar tak dapat melihat dengan jelas. Kecuali sorotan mata tajam yang menggerayangi liuk tubuh ku. Tatapan yang menyibak semua pakaian ku. Kerlipan yang menelanjangi. Oh, aku tak bisa berhenti menari.

Mata ku semakin liar terbang. Menggondol pikiran ku yang tak lagi bersemayam. Hempas jatuh ke sebuah khayalan. Mungkinkah ini khayangan?

***

Yang tertinggal hanya lupa. Tetiba terbangun, pada sebilah bidang dada. Dengan segumpal tanya. Di mana? Siapa, dia?