Mata ku
meremang lagi. Entah. Mungkin lampunya yang berpendar tak karuan.
Berwarna-warni bagai kunang-kunang. Seperti pelangi dengan bias yang buyar.
Mungkinkah? Pelangi? Di malam hari?
Tubuh ku
bergerak sendiri. Betapa lucunya. Tegukan berkali-kali membuat ku merasa
hilang. Seperti kesurupan setan. Menghentak mengikuti musik yang berdetak.
Berdentum. Berdebar. Menjadi partikel kecil yang melayang-layang.
Aku benar tak
dapat melihat dengan jelas. Kecuali sorotan mata tajam yang menggerayangi liuk
tubuh ku. Tatapan yang menyibak semua pakaian ku. Kerlipan yang menelanjangi.
Oh, aku tak bisa berhenti menari.
Mata ku
semakin liar terbang. Menggondol pikiran ku yang tak lagi bersemayam. Hempas
jatuh ke sebuah khayalan. Mungkinkah ini khayangan?
***
Yang
tertinggal hanya lupa. Tetiba terbangun, pada sebilah bidang dada. Dengan
segumpal tanya. Di mana? Siapa, dia?