Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya,
Pada teriknya siang kala itu
Pada pesawat yang berlalu lalang di Bandara Soetta--Yang seakan tertawa di atas kesedihanku merelakanmu
Pergi--tanpa pernah kembali
Aku ingin menangis sejadi-jadinya--Karena hati yang patah
Pada janji yang tak pernah bisa kau tepati
Aku ingin marah,
Membabi buta
Memakimu sekasar-kasarnya,
Anjing! Tai! Bangsat! Brengsek! Bajingan!--Yang tak pernah bisa benar-benar bersuara
Karena pada setiap derap langkahmu berlalu, mulutku bungkam terpaku
Aku ingin sekali membenci,
Pada Dewata Bali--Yang mempertemukan kita, yang membawa trauma yang menggila
Tuhan--Aku ingin mati.
No comments:
Post a Comment