Tuesday, November 27, 2012

Aku

Bintang mulai meredup. Rembulan akan kembali jatuh tertidur. Hanya ada angin yang berhembus menyentuh lembut ranting kering yang mulai retak.
Di tengah gulitanya malam, ditemani cahaya lampu berwarna remang, sosok itu berjalan menelusuri liku.

Aku.

Benak ini sedang berkecamuk. Ingin mengamuk. Ingin melemparkan sejuta emosi yang tak dengan mudah dapat mereda.
Hati ini terus mengerang. Pertanyaan menjadi sebuah pesakitan.

Lemah. Seperti kalah.

Dalam goyah yang merasuk,  aku terjatuh di atas tanah berbatu kasar. Merasakan gusar. Seperti ingin menyumpah serapah dengan kasar.

Aku.

Seorang pesakitan. Seorang nista yang tidak pernah menemukan pintu untuk kembali pulang. Seorang kerdil yang bahkan tidak tahu kemana harus melangkah.

Aku ingin menghilang. Meninggalkan perasaan pahit berbalut getir. Aku ingin menyendiri bersama gelombang laut yang sunyi.

Tapi lelah ini memelukku. Lelah ini meracuni aliran darahku. Meremas setiap otot dan persendianku. Lelah ini membelenggu.

Aku.

-FHM-




No comments:

Post a Comment