Sunday, December 9, 2012

Surat Untuk Mu,

Tuhan, aku berterima kasih karena kau sudah memberikanku kesempatan untuk menghirup segarnya udara di dunia ini. Aku berterima kasih kau sudah membiarkanku merasakan sedikit apa yang dinamakan kasih sayang, di tengah manusia yang disebut keluarga dan pertemanan. Aku berterima kasih kau sudah mengizinkanku melihat betapa indahnya jagat raya ini.

Tuhan, bisakah kau membiarkanku kembali pulang menemuimu saat ini? Aku tak bisa terus hidup dengan perasaan yang sudah kau titipkan. Perasaan yang tak pernah dapat ku pendam dan hanya akan terus membubuhkan perihnya luka.
Mengapa Tuhan, mengapa dari sekian banyak manusia kau memilih aku untuk mempunyai perasaan yang seperti ini? Perasaan yang selalu akan menjadi salah dan tak akan pernah ada yang mengerti. Karena mereka hanya akan dapat membenci dan mencaci.

Aku ingin sekali memelukmu. Bersandar pada bahumu. Merasakan hangat. Aku ingin melupakan semuanya. Aku hanya ingin mencintaimu. Hanya dirimu. Jangan biarkan aku mencintai yang lainnya kecuali hanya engkau. Aku akan menjadi setia untuk selalu berada di sisimu. Aku berjanji padamu, Tuhan.

Biarkan aku menjadi kupu-kupu kecil yang hanya tahu menari di taman syurgamu. Atau biarkan aku menjadi sekuntum bunga yang dapat mempercantik nirwana.

Ajak aku menemuimu, Tuhan. Biarkan aku meninggalkan segala luka.
Kirimkan malaikatmu, untuk mengajakku pergi.

Biarkan saja aku mati.

No comments:

Post a Comment