Aku,
pungguk yang merindukan bulan
Aku,
pungguk yang kehilangan arah jalan pulang
Menunggumu
Di atas sebuah ranting, di malam yang bersemayam dingin menyelimuti genting
Aku,
pungguk yang merindukan bulan
Seberapapun tinggi aku terbang, yang kudapati hanya awan kelam
Aku hanya dapat merasakan lembayung sinarmu dari kejauhan
Memandangmu dengan sejuta angan
Dalam belukar rimbunnya semak,
Aku tersedak
Terjatuh, dan terikat rindu yang berduri
Menjerat
Menusuk
Aku si pungguk
Yang sebentar lagi mati kehausan
Tak bisakah kau cepat datang?
Mentari sudah membenciku. Membelenggu dan membakarku sambil tersenyum senang
Mentari yang menjadi kasihmu,
Yang selalu membantu menyinarimu dari kejauhan bersama kerlipan gemintang
Tapi, aku hanya si pungguk
Aku terdiam
Dalam remang, aku berjelaga
Menunggu rembulan
Merindukan rembulan
-FHM-
No comments:
Post a Comment