Tuesday, January 14, 2014

Dear, Kamu.

Tadi pagi, aku terbangun dengan senyum yang tersungging menyembul di antara kedua pipiku.

Semalam aku bermimpi.
Aku memimpikan kamu.

Aku  sedang mengendarai motor.
Mengenakan helm dan sengaja membuka kacanya membiarkan wajahku diterpa oleh angin sore yang lembut.

Kamu duduk persis di belakangku.

Aku masih dapat merasakan pelukan tanganmu pada pinggangku.
Aku dapat merasakan sentuhan kedua kakimu dan hangatnya tubuhmu.

Lalu kamu berbisik. Bercanda. Membuatku tertawa.

Kamu berbisik lagi.
Kali ini kamu membuka helm ku karena aku tak dapat mendengar dengan jelas suaramu.

Kamu menempelkan kedua bibirmu di telinga kiriku.

Aku rasa kamu tidak sedang benar-benar berbisik kali ini.
Kamu sengaja.
Membuatnya geli dan membuatku tertawa.

Tawaku pecah.
Rasanya hangat.
Nafasmu di telinga kiriku terasa hangat. Sekaligus geli.

Kita bercanda.

Lalu kamu mencium leherku dari belakang.
Kali ini terasa jauh lebih geli dan hangat. Disertai basah.

Aku tertawa.
Kamu tertawa.
Kita tertawa.

No comments:

Post a Comment